SMP Warga kembali menunjukkan inovasinya dalam menciptakan solusi untuk permasalahan lingkungan. Kali ini, sekolah ini berhasil mengembangkan prototipe tempat sampah sensorik yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.

Inovasi ini berawal dari kepedulian sekolah terhadap masalah sampah yang seringkali tidak terkelola dengan baik. “Kami ingin menciptakan solusi yang bisa memudahkan masyarakat dalam membuang sampah dan juga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Kepala Sekolah SMP Warga, Bapak Budi Prabowo, S.T. S.Kom.

Pengembangan prototipe tempat sampah sensorik ini melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga staf. “Kami ingin semua warga sekolah terlibat dalam proses inovasi ini, sehingga mereka bisa belajar dan berkontribusi secara langsung,” lanjut Pak Budi.

Ketua Adiwiyata SMP Warga, Ibu Ari Nurhayati, S.Pd., menambahkan bahwa inovasi ini juga merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. “Kami berharap inovasi ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Proses pengembangan inovasi ini tidak terlepas dari peran aktif siswa. Bapak Erwin Danang Ratdikdiyo, S.Kom., S.Pd., selaku pembimbing dalam proyek ini, menjelaskan bahwa siswa dilibatkan dalam setiap tahapan, mulai dari perancangan, pembuatan, hingga pengujian prototipe tempat sampah sensorik. “Kami ingin siswa belajar untuk berkreasi dan berinovasi, sehingga mereka bisa menjadi generasi yang kreatif dan inovatif,” jelasnya.

Azharine, siswa kelas 9B yang juga terlibat dalam proyek ini, mengaku sangat senang bisa berkontribusi dalam pembuatan tempat sampah sensorik ini. “Saya berharap tempat sampah ini bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih,” katanya.

Prototipe tempat sampah sensorik yang dikembangkan oleh SMP Warga ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat membuka dan menutup secara otomatis ketika ada orang yang mendekat, sehingga mengurangi kontak langsung dengan sampah dan lebih higienis. Selain itu, tempat sampah ini juga dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi kapasitas sampah, sehingga memudahkan petugas kebersihan dalam mengumpulkan sampah.

“Kami berharap prototipe tempat sampah sensorik ini bisa segera diproduksi secara massal dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” harap Pak Budi.

Inovasi SMP Warga ini menjadi bukti bahwa sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat untuk belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan potensi dan kreativitas siswa dalam menciptakan solusi untuk permasalahan lingkungan.