Argananta Pramudya Candra Putra, seorang siswa SMP Warga Surakarta dari kelas 9B menorehkan prestasi di kancah nasional. Ia berhasil meraih juara pertama pada Lomba Kids Hackathon 2023 Tingkat Nasional Kategori Poster 7-9 SMP.  

Adapun program Kids Hackathon 2023 diselenggarakan oleh Educourse.id bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang hadir sebagai wadah kreativitas bagi generasi muda dalam mewarnai era 4.0. Lomba ini di ikuti para pelajar seluruh Indonesia, dari SD hingga SMA, kurang lebih ada 1200 peserta yang mengikuti.  

Atas raihan ini, Arga mengaku senang dan bersyukur. “Tentu saja saya sangat senang karena berhasil meraih juara 1 tersebut. Semoga atas pencapaian ini diharapkan dapat memacu semangat saya untuk terus memiliki jiwa kompetisi meraih prestasi dan mengharumkan nama SMP Warga Surakarta di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Arga.  

Lebih lanjut, Arga menambahkan bahwa aspek penilaian dalam lomba poster ini tidak hanya di lihat dari pembuatan poster saja. Namun ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Termasuk salah satunya adalah penguasaan terhadap teori digital. 

“Sementara itu, untuk ide cerita poster yang saya buat, saya sesuaikan dengan tema dan sub-tema yang telah di tentukan oleh panitia lomba. Dalam lomba tersebut temanya adalah “Sekolah Sehat”, dan sub tema yang saya pilih yaitu “Sehat Bergizi”. Waktu itu ada beberapa ide gambar yang saya buat di aplikasi. Beberapa di antaranya saya menggambar situasi sekolah. Namun saya merasa ini terlalu luas untuk pembuatan poster dengan tema di atas. Kemudian saya ganti lagi menjadi menggambar di ruang kelas, di lapangan sekolah, sampai saya menemukan ide bagaimana jika saya menggambar kantin sekolah. Karena menurut saya untuk menuju sekolah sehat, utamanya adalah “Sehat Bergizi”, dan kantin sekolah merupakan tempat para siswa membeli makanan. Maka dari itu, dari poster saya ini memberikan ide dan gambaran ideal bagaimana jika di kantin sekolah mulai menjual makanan sehat, mengkampanyekan hidup sehat seperti minum minimal dua botol di sekolah. Dengan harapan nantinya menjadi sebuah kebiasaan yang baik yang di lakukan para murid, sehingga tujuan dari kampanye sekolah sehat dapat tercapai” papar Arga. 

Selama mengikuti kegiatan perlombaan ini, Arga pun mengalami suka dan duka. Suka duka dalam mengikuti lomba digital poster tingkat nasional ini, yaitu lebih pada teknik pembuatan poster digital. Karena ada salah satu syaratnya bahwa gambar merupakan karya orisinal, sehingga diperlukan pembuatannya secara manual. Arga menggunakan aplikasi Ibis Paint X dengan waktu mengerjakan sekitar 83 jam, 23 menit. Ini waktu yang lumayan lama karena ada beberapa sentuhan yang harus dirinya buat, baik garis, coloring, maupun slogan yang harus di tata supaya menarik pembaca. Kemudian untuk sentuhan terakhir yaitu pada pembuatan slogan di poster, Arga menggunakan aplikasi Canva.  Meskipun Arga menyadari bahwa proses pembuatan poster memakan waktu yang lama dan tak mudah, namun Arga mengaku senang dan puas dengan hasilnya.  

“Lebih lanjut, untuk tips dan trik terkhusus dalam mengikuti lomba digital poster yakni tidak hanya di butuhkan skill kita bisa menggambar. Karena banyak orang bisa menggambar bagus, namun belum tentu semua orang yang menggambar bagus tersebut, dapat menggambar dengan memanfaatkan teknologi digital. Untuk itu kita juga harus bisa menggunakan teknologi dan menguasai teori digital untuk mengaplikasikan ke dalam karya yang kita buat,” tambah Arga. 

Selain itu, setelah berhasil membawa pulang juara 1, Arga berharap raihan ini bisa menjadi penyemangatnya untuk terus berprestasi. Serta ia berharap orangtuanya dapat bangga karena semua yang Arga lakukan ini tidak lepas dari dukungan dan cinta yang tidak pernah selesai dari kedua orang tuanya. Juga untuk bapak ibu guru yang selalu mendukung Arga, Ia mengucapkan banyak terima kasih.  

“Untuk pesan saya, saya kutip dari apa yang pernah disampaikan mama saya. Mama saya pernah mengatakan bahwa ketika saya patah semangat, untuk selalu tidak menyerah, dan jangan fokus dengan pintu yang tertutup. Karena pasti masih ada jendela yang terbuka. Masih ada banyak hal yang dapat kita raih. Untuk itu mari teman- teman, terus semangat dan kejar lah prestasi. Jangan membuat batasan untuk diri sendiri. Semoga langkah kecil saya dalam memenangkan lomba digital poster tingkat nasional, dapat menjadi pembuka untuk teman teman saya bisa melompat dan meraih juara di ajang yang lebih tinggi. Terakhir, saya berharap semoga banyak teman-teman saya melukis prestasi sesuai kebanggaan mereka,” tukas Arga.