Prestasi membanggakan di tingkat nasional kembali diukir oleh siswa SMP Warga Surakarta. Kali ini, prestasi tersebut dipersembahkan oleh Tyaga Gerson Wiguna dari kelas 7B. Tyaga sukses meraih Juara 3 Kids Hackathon 2023 Tingkat Nasional Kategori Scratch 7-9 SMP. Ajang Kids Hackathon 2023 merupakan program hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Educourse.id.   

Saat diwawancara, Tyaga menyampaikan rasa syukurnya karena berhasil membawa pulang prestasi ini. Lebih lanjut, dalam lomba ini Tyaga membuat tentang simulasi permainan egrang dengan menggunakan ekstensi pen untuk tongkat dan bayangan serta ekstensi musik untuk memainkan nada-nada lagu “Bumi Lampung”.  

“Simulasinya menggunakan beberapa materi IPA dan Matematika seperti percepatan dan perbandingan. Kemudian data-data untuk simulasi dicatat dalam sebuah list. Tubuh manusianya dibagi menjadi beberapa bagian, seperti kepala, badan, dan 1 pasang kaki-tangan-tongkat. Bagian-bagian tersebut berbentuk kostum yang dimuat dalam 1 sprite. Bagian-bagian tubuh tersebut diclone satu per satu dengan posisi masing-masing berbeda, tetapi tetap bergantung pada kolom tertentu dari list data simulasi egrang yang dihasilkan. Untuk kontrolnya sendiri terdapat 4 tombol masing masing yang mewakili arah dan untuk menyeimbangkan tubuh serta 2 tombol lain untuk menggerakkan tongkat. Tidak lupa sayapun menambahkan pemain kedua,” terang Tyaga. 

Selanjutnya Tyaga turut membagikan tips dan trik untuk mengikuti lomba scratch. Pertama adalah carilah topik atau hal yang unik atau belum pernah “dijarah” para “Scratcher”. Kedua, gunakan warna yang hidup, agar tampilan menjadi lebih bagus dan menarik. Ketiga, organisir kodemu, agar dapat mempercepat proses saat membuat script, terutama saat melakukan proses yang namanya “Debugging” atau “Bug Tracking”. Keempat, gunakan materi seperti matematika, IPA, bahasa inggris, serta bagaimana cara berpikir logis, berpikir komputasional dan informatika. Jangan lupa belajar tentang algoritma, karena Scratch selalu menjalankan rentetan blok dari yang atas sampai bawah.  

Kelima, tidak plagiat karena perbuatan seperti ini karena termasuk pelanggaran. Keenam, tidak menggunakan rangkaian kode yang terlalu berat dengan cap/hat blok yang berintikan definisikan suatu blok baru, tetapi blok tersebut diaktifkan opsi “run without screen refresh” karena bila dilakukan akan memperlambat berapa frame yang perlu digambar ulang tiap detik, yang zaman sekarang disebut “FPS. Ketujuh, pahami semua fitur yang ada di Scratch. Serta kedelapan, percaya diri dalam mempresentasikan proyek yang tekah dibuat. 

Atas torehan prestasi ini yang juga turut mengharumkan nama baik SMP Warga di kancah nasional. Tyaga pun berharap dapat terus meraih prestasi terkhusus pada lomba scratch. Ia juga telah bertekad untuk lebih giat belajar terlebih belajar pemrograman dengan bahasa lain serta mempelajari robotika. 

Lebih lanjut, bagi teman-teman yang ingin melihat scratch yang telah dibuat oleh Tyaga, dengan mengakses melalui tautan berikut ini.  

https://scratch.mit.edu/projects/901774052