SMP Warga terus berinovasi dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menerapkan program konservasi air. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah air wudhu untuk menyiram tanaman di lingkungan sekolah.
Kepala SMP Warga, Bapak Budi Prabowo, S.T., S.Kom., menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam menjaga keseimbangan lingkungan. “Kami ingin membiasakan seluruh warga sekolah untuk lebih peduli terhadap penggunaan air. Limbah air wudhu yang sebelumnya terbuang kini bisa dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman, sehingga lebih efektif dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ketua Adiwiyata SMP Warga, Ibu Ari Nurhayati, S.Pd., menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan upaya sekolah dalam meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri. “Konsep konservasi air ini tidak hanya berdampak bagi lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga sumber daya alam. Harapannya, kebiasaan ini bisa diterapkan di rumah dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Program ini diinisiasi oleh Kelompok Kerja (Pokja) Konservasi Air SMP Warga. Ketua Pokja, Bapak Heru Ponco Nugroho, menjelaskan bahwa sistem yang digunakan cukup sederhana. “Air wudhu yang mengalir dari tempat wudhu dikumpulkan dalam bak penampungan, kemudian disaring sebelum dialirkan ke taman sekolah. Dengan cara ini, tanaman tetap mendapatkan asupan air tanpa harus menghabiskan sumber air bersih,” jelasnya.
Para siswa pun menyambut baik program ini. Moses, siswa kelas 9B, mengaku bangga bisa terlibat dalam kegiatan konservasi ini. “Ini adalah langkah kecil tapi berdampak besar. Kami jadi lebih sadar bahwa air sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan. Semoga sekolah lain bisa menerapkan hal serupa,” katanya.
Dengan adanya inovasi ini, SMP Warga berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekaligus menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan program konservasi air serupa.